motogpbrave.blogspot.com - Valentino Rossi mengungkit kontroversi tahun
lalu di tengah kondisinya yang sedang tertinggal dalam perburuan gelar
juara dunia MotoGP 2016. Pembalap Movistar Yamaha kembali bercerita
bagaimana ia gagal meraih gelar tahun lalu. Rossi kini tertinggal 52 poin dari Marquez dalam perburuan titel juara 2016. Selisih itu terjadi setelah The Doctor cuma mampu finis ketiga di Grand Prix Aragon, Minggu (25/9/2016), di saat rival utamanya keluar sebagai pemenang. Dengan
menyisakan empat seri lagi, pembalap Repsol Honda minimal tinggal butuh
dua kemenangan lagi untuk mengunci gelarnya. Bahkan secara matematis,
Marquez tinggal menang sekali lagi di Jepang dengan catatan Rossi gagal
mendulang poin sama sekali.
Rossi jelas tertekan. Namun, situasi
serupa sudah ia rasakan tahun lalu ketika bersaing sengit dengan Jorge
Lorenzo dalam perburuan gelar juara 2015. Ketika itu, Rossi mesti
kalah di seri terakhir Valencia sehingga gelar lepas ke tangan rekan
setimnya. Kekalahan itu rupanya melahirkan kontroversi: Rossi menuding
Marquez dan Lorenzo bersekutu menjegalnya.
Pembalap Italia
merujuk pada gaya balapan Marquez di Australia dan Malaysia yang
mengganggunya selama perlombaan. Bahkan di Sirkuit Sepang, Rossi
terlibat senggolan yang menyebabkan Marquez jatuh.
Rossi kena
penalti atas insiden itu sehingga mesti start dari posisi buncit di
Valencia. Rossi yang mesti naik podium atau minimal finis satu posisi di
bawah Lorenzo, akhirnya cuma mampu berada di peringkat empat. Lorenzo
yang jadi pemenang balapan pun berhak mengangkat trofi juara.
Marquez
yang sejatinya sudah kalah dalam perlombaan, dituduh Rossi sengaja
membantu Lorenzo jadi juara. Rossi mengatakan, Marquez sudah kesal
akibat dibuat terjatuh di Argentina dan Belanda.
Keributan itu
berbuntut panjang. Rossi memutuskan tali silaturahmi dengan Marquez dan
Lorenzo. Jika Rossi akhirnya mau berjabat tangan dengan Marquez di seri
Catalunya, tidak dengan Lorenzo yang hingga kini masih perang dingin.
Hampir
setahun berselang, tepatnya setelah seri balap di Aragon, Rossi kembali
mengungkit kisah kelam di MotoGP itu. Saat diwawancara BT Sport, pembalap berusia 37 tahun kembali menceritakan persaingan sengitnya di tiga balapan terakhir yang sempat diganggu Marquez.
"Tidak
ada yang mengharapkan untuk melakukan hal yang sama seperti yang mereka
lakukan. Ketika anda menambah 320 poin seperti yang saya lakukan,
sembilan dari 10 balapan anda akan bisa memastikan juara," ujar Rossi
seperti dilansir Marca.
"Sebelum tiga balapan terakhir,
Lorenzo berhak merebut gelar sebab dia punya dua kemenangan lebih banyak
dari saya. Tapi yang terjadi di tiga balapan terakhir sangat
mengesankan, ditambah ada sikap menjengkelkan dari Marquez. Gelar juara
sudah kehilangan nilainya dari semua yang telah terjadi," imbuhnya.
Komentar
itu jelas bertolak belakang dengan janji Rossi yang ingin melupakan
kontroversi tersebut di awal musim 2016. Tapi yang pasti, empat seri
terakhir, di mana selanjutnya akan digelar di Sirkuit Motegi, Jepang 16
Oktober 2016, bakal menyajikan drama tersendiri.
Source from SinDoNews