motogpbrave.blogspot.com - Sungguh bukan hasil lomba akhir pekan yang
diinginkan terjadi pada Minggu (11/9) dalam balapan Seri 13 MotoGP 2016,
GP San Marino. Ya, sebuah hari mengecewakan di Sirkuit Misano buat Marc
Marquez, yang disebut telah merusak pembatasan permainan. Usai
sesi kualifikasi, yang mana dia menyatakan dengan gamblang bahwa dirinya
punya kans berjuang untuk berebut kemenangan lomba GP San Marino 2016.
Hanya perlu beberapa putaran awal saat balapan guna mengetahui jika
Minggu bukan harinya Marquez.
Yang mana akhirnya pembalap asal
Catalonia itu finis keempat, atau 9,569 detik di belakang rider juara
sekaligus rekan setimnya di Repsol Honda, Dani Pedrosa. Dengan lima seri
tersisa, meski kehilangan tujuh poin di lomba GP San Marino, Marquez
masih memimpin klasemen sementara pembalap di kejuaraan dunia 2016
dengan 223 poin, unggul 43 atas Valentino Rossi di urutan kedua.
Lantas
apakah ada yang salah dari lomba GP San Marino yang telah dilakukan
oleh Marquez? Apakah hanya gara-gara pemilihan ban depan soft yang
dipakai Pedrosa lebih jitu ketimbang pemilihan ban depan hard yang
digunakan Marquez? Berikut kami sarikan petikan wawancara GPOne dengan
Marc Marquez.
Sebuah hari Minggu di mana Anda tengah berhitung?
“Sebelum
balapan di Misano, saya memprediksi akan kehilangan poin. Tapi di akhir
lomba, saya hanya kehilangan tujuh poin dan itu adalah hal penting.
Dalam kejuaraan ini, konsistensi adalah kunci. Kami akan memiliki
kesempatan lain untuk memacu hingga batas maksimal, sementara pada
Minggu adalah berpusat soal manajemen.”
Sejauh mana kekhawatiran Anda soal finis di belakang Valentino?
“Adalah
normal, karena saat balapan dia dan Jorge mencoba untuk mengambil
risiko lebih dan berusaha berada di depan. Di Silverstone, saya punya
kans finis di depan mereka, tapi saya membuat kesalahan.”
“Sedang
pada Minggu, saya tampil lebih lambat. Bagaimanapun juga faktanya
tetap, sejauh saya hanya kehilangan tiga atau tujuh poin, itu bukanlah
sebuah masalah, walau hampir saja dia (Rossi) memenangkan balapan ini
dan saya finis keempat. Tapi kini saya masih memiliki keunggulan 43 poin
yang harus saya atur.”
Apakah (finis pertama) Pedrosa telah membantu Anda di GP San Marino?
“Kemenangan
Dani sungguh penting buat saya dan posisi saya (di klasemen), tapi
bukan hanya itu saja. Contohnya, ini merupakan akhir pekan pertama di
mana saya bisa membandingkan datanya dengan data milik Pedrosa,
mengingat kecepatannya sejak sesi latihan pertama.”
“Saya pikir
ini juga positif buat tim. Jika Dani hanya finis kedua, di antara saya
dan Valentino (juara), maka itu akan jadi masalah. Namun pada hari
Minggu dia telah menjalani hari yang hebat dan mampu memacu motornya
dari posisi belakang hingga ke depan, lalu menang dengan membuat selisih
jarak yang oke.”
Menganalisis hasil lomba lebih detail, faktor ban juga ikut berperan besar dalam balapan kali ini?
“Pada
balapan Minggu, soal pemilihan ban. Boleh dikatakan kami telah memilih
kompon yang tepat, tapi permukaan baru yang dibawa oleh Michelin memang
telah menjadi masalah utama di sepanjang akhir pekan.”
“Saya
benar-benar tidak pernah menemukan keyakinan dan feeling yang tepat atau
bahkan hingga batas maksimal. Saya memacu motor (saat lomba) seperti
ketika saya menjalani sesi latihan bebas 4. Sementara para pembalap lain
tampil lebih cepat dari saya, khususnya Dani.”
Dalam lomba GP San Marino, pada satu titik sepertinya Anda punya sesuatu yang lebih baik ketimbang Jorge?
“Dalam
salah satu bagian lomba, performa saya cukup baik dan mampu mendekati
Lorenzo. Tapi kemudian saya mulai menyadari bahwa jika saya terus
melanjutkan memacu motor seperti itu, saya mungkin akan kecelakaan
ketimbang mencapai podium. Jadi saya memutuskan untuk mempertahankan
posisi finis nomor empat.”
“Kami mendapat tipe ban baru di setiap
lomba, pada sebuah sirkuit Anda bisa 10 detik di belakang pembalap lain
dan kemudian pada sirkuit lain Anda dapat menang dengan perbedaan jarak
yang serupa.”
Apa komentar Anda soal aksi overtaking Rossi terhadap Lorenzo (di lap kedua)?
“Valentino
sudah berada dalam posisi yang tepat yaitu di bagian dalam. Buat saya
itu merupakan sebuah aksi overtaking yang agresif, namun normal. Ketika
Anda sedang balapan di kandang sendiri, Anda akan mencoba memberi lebih.
Juga karena dia (Rossi) mengetahui bahwa Jorge memiliki konsistensi
kecepatan motor yang bagus, karena itu dia segera mencoba melewatinya
sesegera mungkin.”
Apakah Anda sudah berpikir soal seri berikutnya (GP Aragon, 25 September 2016)?
“Ini
(Aragon) merupakan sebuah sirkuit yang lebih cocok dengan gaya balap
saya. Saya tidak mau menempatkan tekanan pada diri sendiri, tapi saya
pikir kami akan meraih hasil yang lebih baik (ketimbang dari GP San
Marino).”
Source from SinDoNews