motogpbrave.blogspot.com - Mantan pembalap tim pabrikan
Ducati Corse, Cal Crutchlow, rupanya gatal juga ikutan berkomentar soal
kepindahan Jorge Lorenzo dari Yamaha pada akhir musim ini. Tapi menurut
eks rider tim Yamaha Tech 3 itu, kalau mau merebut gelar juara dunia
MotoGP, Ducati salah mengambil keputusan. Ya, pada awal kalender
balap MotoGP 2016, Ducati resmi mendapatkan tanda tangan juara dunia
tiga kali kelas bergengsi, Jorge Lorenzo. Pembalap yang musim ini
melakoni musim terakhirnya bersama tim Yamaha Factory tersebut, pada
musim depan akan bergabung bersama Andrea Dovizioso sebagai mitra.
Tak
sedikit pengamat MotoGP dan juga pembalap dan mantan pembalap kelas
bergengsi hingga fans, meragukan kemampuan Lorenzo untuk beradaptasi
cepat dengan motor Desmosedici milik Ducati. Karena seperti diketahui,
hanya Casey Stoner saja yang mampu mengantar tim yang bermarkas di
Distrik Borgo Paginale, Bologna, tersebut jadi juara dunia (2007). Meski
begitu, Loris Capirossi, Troy Bayliss hingga Andrea Iannone masih bisa
menggondol gelar seri ketika menunggangi motor Ducati. Namun kesulitan
yang mendera rekan Lorenzo saat ini, Valentino Rossi, ketika selama dua
tahun memacu Desmosedici (2011-12), seakan menjustifikasi kalau motor
Ducati hanya bisa dipawangi oleh Stoner.
Pertanyaannya sekarang
ialah, mampukah Lorenzo mengikuti jejak Stoner di Ducati? Apakah
Porfuera akan kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici sejak tes pasca
musim 2016 di Sirkuit Valencia, pertengahan November nanti?
“Saya
berharap dia bisa memutar balikkan fakta itu sebelum tes pra-musim 2017
pada Februari dan Maret. Karena kalau tidak, dia bakal benar-benar
berada dalam masalah. Dan Ducati tidak akan mau berjudi dan salah
mengambil keputusan lagi,” sembur Crutchlow menanggapi kepindahan
Lorenzo dari Yamaha ke Ducati seperti dilaporkan Motorsport.
Pembalap
Inggris yang musim depan masih tetap memacu Honda di tim privateer
milik Lucio Cecchinelo (LCR) itu bersikeras, kalau Ducati ingin garansi
gelar juara dunia di masa depan. Maka mereka harus berusaha keras untuk
mendapatkan tanda tangan Marc Marquez (tim Repsol Honda).
“Saya
memberi pilihan bagi mereka (Ducati) untuk kembali (mencari pembalap
lain). Jika Anda bertanya kepada Dovi siapa yang akan menjadi pengganti
Andrea Iannone, dia akan mengatakan saya. Karena saya telah memahami
karakter motor Ducati dan juga mengerti motor tim pabrikan lain,” beber
Crutchlow yang pernah membalap untuk tim Italia itu pada 2014.
“Tapi
itu bukan berarti saya akan melakukan pekerjaan yang sama baiknya
dengan yang dilakukan Lorenzo. Saya hanya berpikir bahwa, jika mereka
(Ducati) mencari seorang pria yang bisa memastikan mereka meraih gelar
juara dunia, apakah saya berpikir pria itu adalah dia (Lorenzo), dengan
motor itu (Desmosedici)? Tidak,” imbuh pembalap berusia 30 tahun
tersebut.
“Pria itu adalah Marc Marquez. Dan dia tersedia pada
saat itu (awal 2016), namun mereka (Ducati) tidak pernah menawarkannya
kontrak yang cukup bagus atau Marc yang tidak ingin pergi (dari Honda),”
tandas pembalap juara British Supersport 2006 (bersama Honda) dan juara
World Supersport 2009 (bersama Yamaha) tersebut.
Source from SinDoNews