close
Banner iklan disini

Thursday 15 September 2016

Pirro jajal komponen baru Ducati untuk Lorenzo tahun depan

motogpbrave.blogspot.com - Terkuak sudah alasan tim Ducati Corse tidak mengizinkan Andrea Iannone melanjutkan sesi latihan bebas III, IV, kualifikasi, pemanasan hingga lomba MotoGP San Marino 2016 akhir pekan lalu. Pasalnya, pabrikan asal Borgo Paginale, Bologna, tersebut diketahui tengah menjajal komponen aerodinamika baru buat motor 2017 yang bakal dipakai oleh Jorge Lorenzo. Ya, Ducati akan menyerang. Setelah penggunaan sayap depan (winglets) pada motor dilarang untuk musim depan. Mereka terus mencari jalan untuk terus mendapat tambahan kecepatan dari sisi aerodinamika.

Dan setelah Andre Iannone terjatuh hingga mengalami retak pada dua bagian tulang vertebra pada sesi latihan bebas dua GP San Marino 2016 yang menyebabkan dirinya harus absen di sisa sesi ajang ini. Pada sesi berikutnya, Ducati memutuskan untuk menjajal sebuah komponen aerodinamika baru bersama pembalap pengganti Iannone sekaligus rider penguji mereka, Michele Pirro, yang notabene memiliki kebugaran optimal. Dalam sejumlah foto yang dilansir GPOne, memperlihatkan ada sesuatu yang baru dari bagian belakang motor Pirro. Ya, Ducati datang ke Misano dengan sebuah roda belakang yang aneh, karena bagian jari-jarinya hampir tertutup, tidak menampilkan bentuk velg racing sebagaimana biasanya. Mungkin terlihat seperti roda lenticular  yang digunakan dalam cabang balap sepeda, khususnya nomor time trial.

Hasilnya boleh dibilang lumayan oke. Karena pada babak kualifikasi, Pirro meraih posisi start nomor lima, hanya tertinggal 0,599 detik dari Jorge Lorenzo sang pole sitter. Pirro bahkan cuma berselisih 0,024 detik dari Marc Marquez di urutan keempat. Tapi yang lebih penting, Pirro unggul 0,210 detik dari rekan satu timnya, Andrea Dovizioso di peringkat keenam.

Pada sesi pemanasan, Pirro kembali mengungguli Dovi. Meski saat lomba, Dovi finis tepat di depan Pirro, dengan selisih sekitar 2,3 detik. Boleh dibilang, komponen aerodinamika baru pada velg belakang motor Ducati telah menunjukkan prospek yang cerah.

Ini sekaligus pertanda bahwa penelitian serta pengembangan sisi aerodinamika motor Ducati tidak pernah berhenti. Bagaimana bisa? Karena mereka mengerti apa tujuan dari balapan, yakni untuk selalu meningkatkan produk akhir. Secara keseluruhan, dan melihat kinerja yang diperoleh dengan bertindak pada setiap detail.

Hanya saja, setiap tim MotoGP kadang salah ketika berbicara tentang pembatasan biaya. Mereka selalu mempertimbangkan anggaran sebagai figur yang akan menambah atau menyusut, tergantung pada apa aturan yang diperbolehkan atau dilarang.

Padahal itu tidak seperti yang banyak dinilai orang: Anggaran selalu dihabiskan untuk seluruh keperluan balap dan sudah dipahami bahwa mereka yang memiliki uang lebih banyak, akan menghabiskan banyak uang pula.

Jadi, kita masih bisa berharap untuk melihat adanya inovasi lebih lanjut di lintasan, di mana sampai sekarang, hanya ada sedikit kerja yang dilakukan pada motor setiap tim, seperti tambal sulam.

Nah dalam hal fairing dan aerodinamika, kita merujuk pada poin 2.4.4.7 dari regulasi teknis FIM yang menyatakan:

4. Ketika motor dilihat dari sisi, harus dimungkinkan untuk melihat:
  • Setidaknya setengah dari roda belakang.
  • Keseluruhan roda depan, dengan pengecualian bagian-bagian yang tercakup dalam spatbor, garpu, rem dan saluran udara dilepas.
  • Pembalap, duduk dalam posisi normal dengan pengecualian lengan bawahnya.
Catatan: Bahan transparan tidak dapat digunakan sebagai cara untuk menghindari aturan ini. Roda atau penutup rem tidak dianggap sebagai bagian dari fairing yang menghalangi pandangan roda.

“Seperti yang Anda lihat,” kata juru bicara Ducati Corse. “Roda yang kami bawa ke Misano adalah legal. Sekarang kita akan melihat, mengingat bahwa kita sedang melakukan eksperimen dan mungkin menjelajahi area di mana yang (tim) lain tidak melihat hal itu, mereka juga akan bergerak untuk melarang ini,” imbuhnya.

Tapi apa tujuan dari sebuah roda (yang hampir) tertutup? “Ini mungkin lebih berguna daripada kelihatannya,” kata sang juru bicara Ducati menambahkan.

Karena roda tertutup akan meningkatkan aerodinamika motor, menciptakan kurangnya turbulensi di bagian belakang motor. Kita tahu ini dari balap sepeda, dalam ketegori tertentu, mereka menggunakan roda lenticular. Tapi itu tidak semua, aerodinamika yang lebih baik di belakang motor juga berarti manfaat dalam hal ekstraksi udara panas dari fairing dan juga berarti mempercepat pendinginan.

Udara yang keluar dari fairing sebenarnya diperlambat oleh turbulensi, jika ini menurun maka aliran udara keluar lebih cepat. Artinya udara bersirkulasi lebih cepat dari radiator ke bagian bawah motor.

Ini adalah soal kejelasan


Agak menutup roda, mungkin menyembunyikan motif lain, seperti mengontrol suhu ban. Hal ini jelas bahwa kinerja ban semakin penting (terlebih kini Michelin adalah pemasok ban baru resmi MotoGP). Membuat mereka (ban) lebih cepat sampai pada suhu bekerja optimal dan menjaga mereka pada temperatur itu secara konsisten, adalah vital. Dan ajang Formula 1 telah memberi pelajaran kepada kita adalah sistem KERS, yang memungkinkan untuk menggunakan panas dari sistem pengereman, untuk didorong ke ban, guna mencapai tujuan ini.

Untuk beberapa waktu belakangan, F1 juga telah menggunakan cat isolasi seperti Polysil, sebuah film silikon yang membantu untuk mempertahankan panas itu. Jadi apa yang bakal terjadi dengan aplikasi baru di ban belakang Michele Pirro?

Untuk sementara ini, Ducati masih tidak berniat mengungkapkan inovasi aerodinamika terbaru mereka. Kita tunggu saja, karena kalau komponen aerodinamika gres ini lulus tes FIM dan setidaknya punya manfaat buat menambah kecepatan dan kestabilan motor.

Tak dipungkiri, Ducati akan menaruh komponen aerodinamika terbaru mereka ini pada motor 2017 yang dipakai Jorge Lorenzo.

Source from SinDoNews

Komentar
0 Komentar

0 komentar :

Post a Comment