motogpbrave.blogspot.com - Rivalitas Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
yang sempat memanas di Sirkuit Misano, kembali dibicarakan ketika awak
media bertemu CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta. Petinggi MotoGP itu
rupanya punya jawaban tersendiri menanggapi kontroversi tersebut. Seperti
diketahui, Rossi dan Lorenzo sempat berdebat sengit pasca-balapan Grand
Prix San Marino 11 September lalu. Topik yang mereka ributkan adalah
gaya overtake Rossi pada Lorenzo di lap kedua tikungan 14 Sirkuit Marco Simoncelli, Misano.
Dalam
tayangan lambat, terlihat Rossi agak melebar saat menyalip di tikungan
ke-14 yang menyebabkan Lorenzo sedikit mengerem dan meluruskan motornya
dengan tegak. Meski tidak ada insiden atau senggolan antar-dua pembalap,
momen itu berbuntut panjang. Di depan para jurnalis, Lorenzo yang akhirnya finis ketiga mengaku manuver Rossi terlalu bahaya saat menyalipnya. The Doctor membantah sambil memotong ucapan rekan setimnya di Yamaha dengan menilai semua pembalap, termasuk Lorenzo, pernah melakukannya.
Keributan
keduanya berlanjut di luar ruangan media center. Lorenzo menuding Rossi
tidak sopan karena memotong ucapannya, sementara pembalap Italia terus
membantah tudingan sebagai pembalap kotor. Beruntung, keributan
itu tak berlanjut di seri balap Aragon. Namun jelang Grand Prix Jepang
berlangsung, kontroversi itu kembali ditanyakan.
Dan yang
mendapat sodoran mic wartawan perihal kontroversi tersebut adalah
Ezpeleta. Ya, salah satu orang yang paling berkuasa di MotoGP dipaksa
memberikan pendapatnya perihal aksi overtake Rossi ke Lorenzo. Dan
jawaban pria asal Spanyol itu menjawab dengan santai. "Saya tidak
melihat ada yang tidak biasa. Itu adalah seni dari balap motor dan saya
sudah mengeceknya. Itu masalah yang berada di antara mereka berdua,"
tutur Ezpeleta saat diwawancara Sky Sports dalam program "MotoGP in his hands".
Memang
dalam banyak kasus, beberap condong mendukung Rossi. Dalam artiannya,
gaya balapan joki berusia 37 tahun dimaklumi rider lainnya seperti Marc
Marquez dan Cal Crutchlow yang mengatakan tidak ada yang salah dengan
aksi tersebut.
Source from SinDoNews